Sidat adalah nama ikan yang mulai sering didengar baru-baru ini. Sebelumnya jarang atau hampir tidak pernah ada gaungnya. Mengapa demikian?
Jawabannya adalah karena mulai banyak orang luar negeri terutama Jepang, Korea, Taiwan, dan Tiongkok yang mencarinya ke Indonesia. Sidat banyak dicari oleh orang-orang Asia Timur karena nilainya yang tinggi. Orang Korea, Taiwan, dan Tiongkok mencari sidat untuk mereka budi dayakan dan hasilnya sebagian besar diekspor kembali ke Jepang. Ya, Jepang adalah negara pengonsumsi sidat terbesar di dunia. 70% dari total produksi sidat dunia diserap oleh pasar Jepang.
Pasar sidat selalu dalam kondisi lebih besar permintaan daripada penawaran. Saking besarnya permintaan, sidat Eropa sampai masuk ke dalam konvensi Washington tahun 2009 sehingga dilarang untuk diekspor. Sidat Jepang pun semakin menurun populasinya dan belakangan ini mulai masuk ke dalam kategori terancam punah. Hal ini membuat Jepang dan negara di sekitarnya mulai mengerem pengambilan glass eel untuk menjaga populasi sidat Jepang.
Gaung sidat di Indonesia mulai terdengar belakangan ini adalah karena adanya latar belakang seperti itu. Sidat Indonesia mulai dilirik karena pasokan sidat di negara-negara tersebut mulai berkurang. Indonesia beruntung memiliki banyak sekali varietas sidat dan yang sedang naik daun saat ini adalah sidat jenis Bicolor.
Sidat Bicolor memiliki struktur tulang dan rasa yang mirip dengan sidat Jepang. Hal inilah yang membuat orang Jepang tertarik mengambilnya demi menutup kekurangan pasokan sidat Jepang.
Meskipun demikian, sampai sekarang masih jarang terdengar kisah sukses pembudi daya sidat yang berhasil. Mengapa demikian?
Ada beberapa faktor yang mempengaruhinya.
1. Kualitas sidat
Banyak pembudi daya yang cenderung mengesampingkan faktor ini ketika terpukau oleh harga jualnya yang tinggi. Saat membudidayakan sidat, kita mesti ingat siapa yang akan menjadi end user dari ikan yang susah payah kita budi dayakan. Kebanyakan dari end user ini adalah orang Jepang.
Orang Jepang sangat pemilih dalam soal kualitas. Lidah mereka sudah terbiasa menikmati rasa sidat Jepang yang lezat dan nikmat. Mereka tidak mungkin mau menyantap sidat yang rasanya sangat jauh dari yang biasa mereka makan.
Ciri sidat yang berkualitas:
a. Tekstur daging lembut tidak kenyal
b. Kulit tipis dan tidak mudah lepas dari daging saat dipanggang
c. Daging dan kulit tidak berbau lumpur dan tidak amis
Jika ketiga syarat di atas dipenuhi, menjual sidat tidaklah sulit. Yang sulit adalah memenuhi kuota permintaan dari pembeli. Ya, ini sulit karena mereka pasti meminta dalam jumlah besar dan stabil. Tantangan ini menjadi faktor pengaruh kesuksesan berikutnya.
2. Kestabilan produksi
Pembeli tentu berharap dapat membeli terus produk yang ingin mereka beli secara stabil. Bila pembudi daya tidak dapat menyediakan sidat dalam jumlah yang stabil, hal ini akan mengurangi kepercayaan pembeli. Pada akhirnya mereka pun beralih kepada pembudi daya lain yang lebih dapat dipercaya.
3. Kuota yang besar
Para pembeli biasanya meminta sidat dalam jumlah yang besar, yaitu dalam satuan ton per bulan. Ya, per bulan. Ini tentu bukanlah hal yang mudah dipenuhi secara perorangan. Butuh modal yang sangat besar dan risikonya pun tidak kecil.
4. Pasar yang tidak jelas
Banyak pembudi daya yang bingung ke mana mereka sebaiknya menjual sidat hasil budi dayanya. Hal ini wajar terjadi karena mereka tidak punya akses ke pembeli yang mana pembelinya adalah orang asing. Hanya orang-orang tertentu yang memiliki akses dan tidak mudah juga menemukan orang-orang seperti ini.
Solusi
SHeru Sidat memiliki solusi yang dapat memecahkan tantangan di atas. Untuk kualitas, kami sudah membuktikannya. Konsultan Jepang kami sudah mengakui kualitas sidat kami dan kami juga sudah menawarkannya kepada restoran Jepang di Jakarta. Koki Jepang sekaligus pemilik restoran tersebut bersedia mengambil sidat kami untuk dijual di restorannya.
SHeru Sidat juga telah menyusun strategi agar pasokan sidat tetap bisa berjalan lancar tiap bulannya tanpa terputus. Hal ini akan menjaga kepercayaan pembeli kepada kami.
Untuk memenuhi kuota yang besar, SHeru Sidat tengah membangun kemitraan dengan para pembudi daya lain. Dalam program ini kami terus memantau dan menjaga proses pemeliharannya agar kualitas sidat tetap terjaga.
SHeru Sidat dibangun oleh orang-orang yang ahli di bidangnya masing-masing. Kami memiliki SDM yang dapat berbahasa Jepang dan memiliki akses ke pasar sidat dunia. Adanya bahasa Jepang di situs ini pun merupakan bukti nyatanya.
Kesempatan masih terbuka luas untuk berkecimpung di dunia persidatan nasional bersama SHeru Sidat. Ikuti pelatihan kami untuk mengetahui lebih jelas mengenai program kemitraan dan juga teknik menghasilkan sidat berkualitas unggul.
Tidak ada yang mustahil bila kita menyatukan kekuatan bersama untuk memenuhi permintaan sidat dunia yang begitu besar.
Ikuti terus perkembangan di situs ini untuk mendapatkan informasi pelatihan sidat berikutnya bersama konsultan Jepang kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar